
cara cari uang di internet – Pengamat MotoGP, Carlo Pernat dibuat berubah pikiran ihwal langkah Ducati mengambil Marc Marquez.
Pada awalnya, Pernat cukup menentang langkah tersebut.
Perekrutan Marquez ke tim pabrikan dinilai mengubah filosofi Ducati yang selama ini lebih ke arah pengembangan pembalap muda.
Terlebih lagi, bergabungnya The Baby Alien langsung diikuti hijrahnya tiga pembalap potensial mereka, Jorge Martin, Marco Bezzecchi, dan Enea Bastianini.
Namun, kini Pernat jadi sadar mengapa bos Ducati mengambil langkah itu.
Kritikan yang sebelumnya tajam pun berubah menjadi pujian.
Pernat harus mengaku bahwa Gigi Dall’Igna selaku pimpinan telah mengambil jalan yang tepat.
“Saya harus berkata, kerja bagus Dall’Igna!” tuturnya, dilansir Juara.net dari Motosan.es.
“Dia banyak dikritik termasuk oleh saya…”
“Dia dikritik karena mengambil Marc Marquez.”
“Dia dikritik karena membuang sistem keberlanjutan dengan pembalap muda.”
“Dia sempat dikritik karena membiarkan tiga pembalap seperti Bezzecchi, Bastianini, dan Martin pindah ke tim lain,” tambah Pernat.
Marquez tampil begitu luar biasa di sepanjang delapan seri yang sudah dipentaskan.
Namanya berdiri kokoh pada puncak klasemen dengan torehan total 233 poin.
The Baby Alien bahkan bisa mengalahkan pembalap yang beberapa musim terakhir jadi andalan Ducati, Francesco Bagnaia.
Padahal, Marquez bisa dibilang masih sangat awam dengan sepeda motor Desmosedici.
Terlepas dari situasi Marquez, Pernat juga membahas peningkatan pabrikan lain.
Sedikit demi sedikit, tim-timi lain mulai berada di jalan yang tepat.
Namun, Pernat menilai Ducati masih cukup sulit untuk dikejar.
“Dominasi Ducati, tidak ada kurang dari lima di posisi enam besar dan enam di posisi 10 besar,” ujarnya.
“Kita kembali ke era-era lama… Jelas bahwa peningkatan dari Yamaha dan Honda mulai terlihat. Mereka banyak berinvestasi pada personil dan material.”
“Yamaha merekrut Massimo Bartolini yang pernah bekerja dengan Ducati.”
“Mereka menggaet orang-orang yang paham betul atas pekerjaannya.”
“Meski begitu, mengejar Ducati bukanlah hal yang mudah,” sambung Pernat.